
http://www.youtube.com/watch?v=chTKqrnjMAY
Terletak di Jalan Ciliwung II/2, Malang-Jawa Timur-Indonesia. Adalah sebuah usaha rumahan (UKM), yang berusaha bekerja bersama karyawan untuk mendapatkan penghasilan dengan cara membuat/memproduksi berbagai makanan yang mempunyai ciri khas kota Malang, atau lazim disebut "Oleh-oleh khas Malang". Adapun, aneka makanan tersebut antara lain : KERIPIK TEMPE ANEKA RASA, BROWNIES TEMPE, CAKE BEKATUL, KERIPIK BUAH, DLL. Dan akan selalu membuat inovasi produk-produk baru lainnya.
Video ini saya dapat dari liputan Berita Lintas 5 TPI, pada tanggal 21/12/2008, jam 16:10:49. Saat itu saya sedang nonton televisi, chanel TV sudah berulang kali pindah dari satu stasiun ke stasiun TV yang lain. Tiba-tiba ada liputan investigasi, tentang pembuatan tempe di berita TPI. Langsung saja saya record.
Jika kita melihat tayangan tersebut, kita jadi enggan makan tempe, karena proses produksinya begitu menjijikan. Memang ada sebagian perajin yang mengolah tempe seperti liputan tersebut. Hal ini karena, harga bahan baku kedelai, harga bahan bakar, harga air bersih semakin mahal, tetapi harga jual produk tempe tidak bisa ikut dinaikkan,karena konsumen tidak akan mau membeli. Hal inilah yang mendasari sebagian produsen/perajin tempe untuk mensiasati hal tersebut. Salah satunya dengan mencuci kedelai di sungai, untuk menekan biaya air.
Hal lain yang banyak dilakukan dalam mensiasati proses pembuatan tempe adalah dengan cara mencampur kedelai dengan ampas tahu. Dalam hal pembuatan keripik tempe, banyak juga yang menggunakan minyak jelantah.
Hal-hal seperti inilah yang banyak tidak diketahui masyarakat.
Memang sekarang banyak sekali makanan yang beredar di masyarakat banyak mengandung unsur2 yang berbahaya. Bahkan industri besar pun juga tidak menjamin produknya bebas dari polutan. Kita ingat kasus produk biskuit merek "O*EO", ada juga kasus produk susu bermelamin, dsb.
Saya disini ingin mengklarifikasi bahwa tayangan tersebut bukan proses produksi tempe di tempat kami.
Sebab, setelah tayangan tersebut banyak konsumen yang bertanya "apakah kami juga memproses tempe seperti tayangan tersebut?"
Jawaban saya "Tidak"
catatan:
Tulisan ini tidak ada maksud tertentu, hanya bertujuan mengklarifikasi polemik yang ada di publik